ALFONSO CANO TEWAS

Posted by megaku on Monday, November 7, 2011




Rakyat Kolombia merayakan tewasnya pimpinan pemberontak FARC, Alfonso Cano dan berharap kematian Cano ini bisa menghentikan pemberontakan yang sudah berlangsung selama lima dekade di negeri itu.

Ribuan rakyat turun ke jalan-jalan untuk merayakan kematian komandan pemberontak Alfonso Cano sambil menari dan menyanyi, sementara media lokal dipenuhi foto-foto Alfonso Cano di halaman berita utama mereka Meski masih mendukung gerakan kiri Kolombia sebagai akar FARC yang memperjuangkan petani Kolombia, namun kini sebagian besar rakyat Kolombia menganggap Cano tak lebih dari penjahat yang dibiayai kartel obat bius.

Berbagai aksi penculikan yang dilakukan Cano membuat trauma mendalam bagi rakyat Kolombia dan membuat citra negeri itu sangat buruk di mata dunia internasional.

Mantan aktivis mahasiswa itu menjadi pimpinan FARC setelah pendiri organisasi itu meninggal dunia akibat serangan jantung pada 2008 lalu.

"kematian Cano adalah kabar bagus dan sebuah langkah semakin dekat untuk menuju ke perdamaian," kata seorang warga Bogota, Horacio Londono.

Sementara itu, pemerintah Kolombia meyakini kematian Cano merupakan pukulan berat bagi FARC.

"Tewasnya Cano merupakan pukulan terberat bagi FARC sepanjang sejarah mereka," kata Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos di pangkalan militer Popayan, sebuah kota pegunungan dekat dengan lokasi tewasnya Cano.

"Saya ingin menyampaikan pesan untuk semua anggota FARC, menyerahlah atau berakhir dengan kematian atau penjara," tegas Presiden Santos.

Selain itu, kematian Cano merupakan kemenangan pribadi bagi Santos, yang memimpin Kolombia sejak tahun lalu yang menjanjikan perdamaian di Kolombia.
Pengganti Cano

"Saya ingin menyampaikan pesan untuk semua anggota FARC, menyerahlah atau berakhir dengan kematian atau penjara."

Presiden Juan Manuel Santos

Sejauh ini belum diketahui secara pasti siapa yang akan mengambil alih kepemimpinan FARC dari Cano. Sejumlah pengamat menilai beberapa komandan senior FARC seperti Ivan Marquez atau Timoleon Jimenez alias Timochenko menjadi kandidat terkuat.

"Belum ada pimpinan lain dengan kapasitas seperti Cano. Akan sangat sulit mencari pengganti Cano," kata pengamat keamanan Alfredo Rangel.

"Dalam waktu dekat akan terjadi kekosongan kepemimpinan. Keruntuhan FARC memang tak akan terjadi dalam waktu dekat. Namun, kami sudah melihat akhir dari FARC," tambah Rangel.

Namun beberapa kalangan menilai tewasnya Alfonso Cano tidak akan menghentikan aksi pemberontakan FARC.

"Tewasnya Cano tidak berarti FARC ikut berakhir," kata Robert Munks dari organisasi riset IHS Jane.

"Presiden Santos kini akan mengedepankan negosiasi selain memperkuat tekanan militer," tambah Munks.
Kematian Cano membuat FARC mencapai titik nadirnya dalam beberapa dekade terakhir.
Apalagi operasi militer berkelanjutan ditambah desersi menyusutkan jumlah pasukan pemberontak ke kisaran 7.000 orang saja.Dengan jumlah pasukan yang minim, FARC mengandalkan taktik gerilya dan penyergapan di kawasan terpencil.Namun selama 40 tahun FARC berhasil bertahan dan masih memiliki kader menengah yang berpengalaman.

{ 0 comments... read them below or add one }